Pendekatan ini samasekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan
nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar guna mempermudah
pemahaman kita karenamakna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan
akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan
menilai diri sendiri. (Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib)
1.
Karyawan atau pejabat wajib ini memiliki ciri : keberadaannya sangat disukai,
dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
- Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya yang selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiaan siapapun yang berjumpa dengannya.
- Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
- Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang meraskan bahagia dan senang dengankehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya
2.
Ciri dari karyawan/pejabat
tipe ini adalah : kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya
tidak terasa kehilangan.Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah
diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja
ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu
mendalam. Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad
mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan
sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih
atas, yang lebih utama.
3.
Ciri khas karyawan atau
pejabat tipe ini adalah : ada dan tiadanya sama saja.Sungguh menyedihkan memang
menjadi manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik
manfaat maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa
kehilangan. Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi,
asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi,
kemajuan, perbaikan dan hal produktiflainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak
menarik, datar-datar saja.Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang
sekali-kalinya ini tak bermakna. Harus segera dipelajarilatar belakang dan
penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja,
mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.
4.
Ciri dari karyawan dan pejabat
kelompok ini adalah : adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi
masalah. Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana
walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana
tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia
tidak ada.Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau
bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak
tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.
5.
Ciri khas dari kelompok ini
adalah : kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan
karena menguntungkan.Orang tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena
sangat dirindukan "ketiadaannya". Tentu saja semua ini adalah karena
buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya
sendiri.Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar. Sering
memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat
tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan
pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah. Pendek kata di adalah
"trouble maker".Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori yang
mana.
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini
kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat.
http://www.forbes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar